dua cerita komedi pendek
Kok Kenal Baunya
Alkisah ada seorang yang bernama Klithuk, lelaki setengah tua dan buta memasuki sebuah warung dipinggiran Kota Solo. Glendhoh sang pemilik warung yang merangkap sebagai pelayan mendekati Klithuk sambil memberikan daftar menu warung miliknya.
“ aku ini orang buta. Pastinya tidak bisa membaca daftar menu ini. Tolong bawakan saja sendok kotor bekas orang yang baru saja selesai makan disini. Nanti aku akan membauinya karena dari baunya aku bakal tahu masakan apa yang enak disini” Ujar Klithuk
Setelah selesai membaui sendok bekas tadi, Klithuk lalu memesan pepes ikan mas dan sayur asam. Glendhoh pun kaget tidak menyangka bahwa Klithuk bisa tahu masakan favorit warungnya hanya dari membaui sendok bekas tadi.
Dilain hari, Klithuk datang lagi ke warung Glendhoh dan meminta hal yang sama seperti hari yang lalu yaitu bekas sendok orang yang selesai makan di warung tersebut.
“ wah, bau sendok ini enak sekali, sepertinya habis untuk makan ayam bakar dan lalapan sambal terasi. Kalau begitu aku juga pesan yang ini” pinta Klithuk
“ iiiya pak, anda kok bisa tahu jenis makananya hanya dari baunya” sahut Glendhoh penasaran.
Klithuk hanya tersenyum saja dan membuat Glendhoh makin penasaran.
Dihari lainnya lagi, Klithuk datang ke warung Glendhoh agak pagi dan belum ada satu pengunjungpun yang dating ke warung tersebut. Singkatnya Klithuk adalah pengunjung pertama di warung tersebut sehingga belum ada sendok kotor yang digunakan pengunjung lain. Glendhoh pun tahu keadaan tersebut dan ia mempunyai suatu gagasan unik untuk mengobati rasa penasarannya beberapa hari yang lalu dan untuk mengerjain Klithuk.
Lalu Gelendhoh pergi ke dapur sebelumnya ia mempersilahkan Klithuk duduk dan menunggu untuk di ambilkan sendok bekas seperti biasa. Glendhoh lalu pergi mendatangi Atun istrinya di dapur yang menjadi juru masak di warung tersebut. Glendhoh dengan agak memaksa Atun supaya sendok yang akan di berikan kepada Klithuk untuk di usap-usapkan kebadan Atun yang berkeringat. Supaya laris warungnya alasan Glendhoh. Sesudah itu Glendhoh dengan langkah santai menghampiri Klithuk
“ pak, ini sendoknya” kata Glendhoh sambil memberikan sendok itu ketangan Klithuk
Setelah menerima sendok itu Klithuk lantas membauinya seperti biasa. Klithuk agak bingung dengan bau yang ini. Sedangkan Glendhoh hanya cengar-cengir.
Setelah sepuluh menit berlalu.
“ Hmmm…mmm…m..aku tidak mengira kalau Atun bekerja disini” kata Klithuk santai
“ Weleh….????%#@&*” sahut Glendhoh spontan
Solo.140110
(dimuat dalam koran harian Solopos mengunakan bahasa jawa)
Pitik Pekok Ucul (Ayam Goblok Lepas)
Alkisah ada seorang pedagang yang kaya ingin mengadakan hajatan untuk putranya. Untuk keperluan itu, ia datang ke seorang penjual ayam dan memesan seratus ekor ayam hidup serta meninggalkan alamatnya.
Sepulang pedagang kaya itu, sang penjual ayam langsung memanggil seorang anak buahnya yang bernama Martoloyo Kenthir untuk mengantarkan pesanan ayam hidup ke alamat yang dituju.
Pada pagi harinya berikutnya, dengan mengendarai sepeda pancalnya Martoloyo Kenthir pergi mengantarkan seratus ekor ayam itu. lima puluh ekor diletakkan di sebelah kanan dan sisanya diletakkan di sebelah kiri. Di tengah perjalananan Si Martoloyo Kenthir terjatuh dari sepeda pancalnya karena disenggol oleh sebuah kendaraan umum. Sedangkan ayam-ayam yang dia bawa langsung lepas, lari dan terbang berhamburan. Banyak orang yang datang melihatnya dan mencoba membantunya dengan menangkap ayam-ayam yang lepas itu.
Beberapa orang mencoba membantu dan bertanya, "Mas, tidak apa-apa kan? Kepalanya tidak sakit kan?"
Ajaibnya Martoloyo kenthir malah tertawa terbahak-bahak, " ha..ha..ha..ha"
orang yang menolong itu di buat binggung oleh kelakuan si Martoloyo Kenthir, lalu mereka bertanya heran, " Ada apa,Mas?"
"Ha..ha..ha..dasar pitik pekok (ayam goblok) , mau kemana kamu semua! Alamat kan ada di tanganku, ha..ha..ha.." Ujar Si Martoloyo Kenthir sambil menunjuk ayam-ayam yang lari berpencar.
Solo.101109
(dimuat dalam koran harian Solopos mengunakan bahasa jawa)
source :
0 comments:
Post a Comment